Apakah anak Anda mengalami demam? Lalu apakah Anda mengetahui penanganan yang harus dilakukan? Pada usia 4 hingga 6 bulan gigi bayi biasanya mulai tumbuh. Pertumbuhan gigi pada anak tersebut akan terus muncul hingga usia 2 sampai 3 tahun. Biasanya selama gigi tumbuh, anak mengalami demam secara ringan. Meski tidak perlu terlalu khawatir, sebagai orang tua harus siaga jika selama demam anak Anda menjadi lebih rewel. Kondisi tumbuh gigi dan demam kemungkinan disebabkan oleh peradangan yang terjadi saat gigi yang tumbuh memotong atau menyobek jaringan permukaan pada gusi. Lalu bagaimana cara untuk mengetahui anak mengalami demam gigi atau demam yang lainnya? Yuk simak lebih lanjut disini!
Tanda-Tanda Demam saat Tumbuh Gigi
Biasanya suhu tubuh bayi memang naik, tetapi tidak terlalu tinggi. Demam yang dialami anak yang baru tumbuh gigi tergolong ringan. Sebuah studi di Brazil menemukan bahwa bayi yang mengalami peningkatan suhu tubuh sehari sebelum gigi tumbuh dengan suhu maksimum sebesar 36,8 derajat celcius. Jadi jika anak Anda mengalami demam lebih dari 38 derajat celcius, maka Anda perlu untuk segera membawanya ke dokter. Karena bisa saja anak Anda bukan mengalami demam karena tumbuh gigi melainkan karena terjadinya infeksi. Selain demam ada beberapa gejala lain yang terlihat saat anak mengalami pertumbuhan gigi baru yaitu:
- Suka menggigit mainan dan jari
- lebih banyak mengeluarkan air liur
- Lebih Rewel
- Area disekitar mulut mengering
- Nafsu makan menjadi berkurang
- Sering menggosok telinga dan gusi
Cara Mengatasi Demam saat Anak Mengalami Pertumbuhan Gigi
Berikan Teether atau Mainan Gigi
Karena seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa anak Anda akan suka menggigit mainan dan jari maka Anda dapat memberikannya sesuatu yang aman untuk digigit. Daripada menggigit benda yang beresiko melukai mulut dan gigi si kecil, cobalah untuk memberinya mainan atau teether gigi. Perhatikan bahannya apakah mainan tersebut aman untuk anak Anda atau tidak, pastikan teether tersebut terbuat dari bahan yang aman dan bebas BPA. Selain itu bersihkan dan sterilkan mainan tersebut sebelum diberikan ke anak.
Memberikan Camilan yang Sehat
Camilan yang padat akan mengajarkan anak untuk mengunyah. Daripada digunakan untuk menggigit mainan, Anda dapat memberikan makanan sehat sebagai camilan. Contohnya adalah buah pisang, alpukat, buah naga, ataupun apel. Kalian dapat memilih buah yang agak lunak terlebih dahulu, jangan langsung memberikan ke tekstur yang padat. Buatlah anak Anda belajar untuk menggigit makanan tersebut. Tetapi pastikan untuk mendampingi anak Anda agar tidak tersedak saat memakan makanan yang padat tersebut.
Kompres atau Berikan Minuman yang Dingin
Air dingin dapat berfungsi untuk mengurangi nyeri pada gigi. Suhu yang dingin akan membuat syaraf terasa kebas dan meredakan sakit pada daerah gigi untuk sementara. Akan tetapi usahakan untuk memberikan minuman yang tidak terlalu dingin. Suhu yang terlalu dingin malah membuat gusi si kecil terasa sakit. Selain itu berikan minuman dingin yang bernutrisi seperti susu ataupun jus buah. Tetapi pastikan untuk membersihkan gigi secara lembut setelah minum atau makanan yang mengandung gula.
Berikan Usapan Lembut pada Gigi
Biasanya rasa nyeri yang tumbuh akan membuat Anak merasa tidak nyaman. Inilah yang membuatnya rewel. Untuk membantu meredakan rasa nyeri, kalian dapat mengusap gusi secara perlahan dan lembut. Usapan tersebut dapat membantu mengurangi rasa nyeri yang dirasakan.
Bawa ke Dokter
Jika cara diatas tidak berhasil dan anak Anda mengalami rewel yang berlebihan maka Anda bisa langsung membawanya ke dokter anak. Karena biasanya dokter lebih paham permasalahan apa yang perlu untuk ditangani. Biasanya dokter akan memberikan pereda nyeri. Pastikan takarannya sesuai petunjuk dokter dan tidak berlebihan.
Baca artikel lainnya tentang Gigi Berlubang? Simak Cara Mengatasinya!
Itulah beberapa informasi dan cara untuk mengatasi anak Anda yang rewel akibat demam tumbuh gigi. Silahkan menggunakan cara tersebut dan jika anak Anda mengalami keluhan atau rewel yang terlalu parah maka langsung bawalah ke dokter anak.